Ciri toxic relationship atau tanda hubungan toksik perlu Anda ketahui supaya tidak terjebak di dalam hubungan tidak sehat tersebut. Tiap-tiap pasangan tentu senantiasa berharap hubungannya dapat saling support, memahami dan juga melengkapi antara satu sama lain. Walaupun konflik tak dapat dihindari, masing-masing pasangan mengharapkan bisa lekas menyelesaikan masalahnya dengan baik supaya hubungan langgeng.
Realitanya, tak semua pasangan punya hubungan ideal tersebut. Kadang ada pula hubungan yang dijalaninya justru merugikan untuk salah satu pihak. Dengan kata lain, terdapat pihak yang merasa ia dimanfaatkan oleh pihak yang satunya, ibarat benalu. Nah, kondisi hubungan semacam itu biasa dikatakan dengan toxic relationship.
Ketahui Ciri Toxic Relationship Agar Tak Terjebak Di Dalamnya
Toxic relationship merupakan istilah untuk menggambarkan sebuah hubungan yang tidak sehat dan lama-kelamaan bisa berdampak buruk bagi kondisi fisik maupun mental seseorang. Hubungan ini bukan hanya terjadi pada sepasang kekasih saja, namun juga di dalam lingkungan pertemanan, friendzone, bahkan keluarga.
Toxic relationship ini seringkali menghinggapi hubungan asmara dari pasangan kekasih. Idealnya, menjalani hubungan asmara dengan pasangan bakal menjadi hal yang membahagiakan. Pasalanya Anda akan mempunyai teman untuk menjalani berbagai suasana baik suka maupun duka. Tetapi sayangnya, tidak semua hubungan bisa berjalan dengan sehat. Beberapa hubungan ada yang penuh dengan pertengkaran, serta tidak dinaungi oleh kebahagiaan dan ketenangan.
Ya, hubungan seperti itukah yang sering disebut dengan toxic relationship atau hubungan yang penuh dengan racun. Para ‘korban’ di dalam hubungan beracun tersebut seringnya tidak menyadari bahwa dirinya tengah berada di dalam hubungan tak sehat. Padahal, terdapat sejumlah tanda yang sangat jelas untuk mencermati bentuk suatu toxic relationship.
Tak Ada Dukungan
Ciri toxic relationship pertama yaitu tidak adanya dukungan di dalam hubungan tersebut. Dalam suatu hubungan yang sehat, terdapat keinginan dari kedua belah pihak atau keinginan bersama demi melihat pasangannya bisa berhasil di dalam semua bidang kehidupan. Apabila yang terjadi adalah sebaliknya, maka tiap-tiap pencapaian dari pasangan justru dinilai sebagai ancaman yang harus disaingi. Hubungan semacam ini bakal dipenuhi oleh aura negatif, sebab tak ada dukungan yang diberikan oleh satu sama lain.
Komunikasi Tidak Sehat
Sebuah komunikasi yang sehat berisikan kalimat-kalimat motivasi, perhatian, kerjasama, dukungan, dan sejenisnya. Semerntara komunkasi yang tidak sehat akan bberisikan cekcok, sarkasme, kritik, pertengkaran, sampai mengarah ke perpecahan.
Cemburu Berlebihan
Cemburu memang merupakan bumbu asmara. Namun didalam toxic relationship, cemburu yang ada porsinya sangatlah berlebihan serta bertendensi mengekang ruang gerak si pasangan. Isu ketidakpercayaan antar pasangan berpotensi untuk menimbulkan rasa ketidaknyamanan.
Perilaku Mengatur
Ciri toxic relationship selanjutnya yaitu hubungan diisi oleh pihak-pihak yang suka mengatur atau mengontrol semua tindak-tanduk pasangannya. Perilaku mengatur tersebut kerap salah diartikan sebagai bentuk perhatian, padahal bukan. Ya, perilaku mengatur ini lebih condong pada sifat ingin menguasai. Perilaku mengatur ini dapat berupa senantiasa memaksa untuk ingin tahu semua hal yang dilakukan oleh pasangan dari waktu ke waktu.
Tidak Punya Rasa Percaya
Saat Anda merasakan kekhawatiran, ragu, maupun tak aman ketika hendak menceritakan permasalahan yang sedang dihadapi kepada pasangan, maka bisa jadi Anda tengah berada di dalam hubungan yang tak sehat.
Tidak Jujur
Apabila hubungan sudah makin tak nyaman, tidak terdapat kepercayaan serta dukungan di dalamnya, maka ketidakjujuran bakal muncul mengiringi. Arti tidak jujur disini bukan bermaksud ingin bohong atau menyembunyikan sebuah kesalahan, tetapi lebih ke melindungi diri sendiri lantaran terdapat kekhawatiran atau respon pasangan apabila sesuatu Anda ceritakan secara apa adanya.
Menjadi Sasaran Pelampiasan Kemarahan
Cobalah lihat, apakah Anda kerap menjadi tempat pelampiasan pada saat pasangan punya sebuah permasalahan? Entah itu direndahkan, atau dicemooh dengan kata-kata buruk? Jika iya, waspadalah! Anda berada di toxic relationship.
Sulit Menjadi Diri Sendiri
Ciri toxic relationship berikutnya yaitu sulut untuk menjadi diri sendiri lantaran Anda terlalu kerap dikontrol. Ya, Anda pun tidak bisa menjadi diri sendiri. Anda akan senantiasa bersikap seperti apa yang menjadi keinginan, bukan apa yang Anda inginkan. Bahkan, hanya untuk sekedar mengeluarkan pendapat saja, Anda dapat memikirkannya hingga berulang kali. Sebab, takut apa yang Anda ucapkan jadi salah dimata pasangan.
Posting Komentar